Diantara manusia ada orang-orang yang senantiasa dirindu.
Dengan senyumnya yang selalu terkembang, kebaikannya yang selalu tersebar,
hartanya yang selalu dibagikan, nasehat dan petuah-petuahnya yang senantiasa
menyejukkan, membuat kehadirannya selalu dinantikan manusia.
Hidupnya membuat carut-marut dunia menjadi indah dan
bermakna. Merubah gelap menjadi terang, membuat dahaga dan lapar menjadi
kenyang, menyulap kesedihan menjadi kebahagian, menghantarkan keberuntungan
kepada setiap manusia dengan harta, jabatan, ilmu dan apa yang dimilikinya.
Kepergiannya adalah musibah, mengalirkan air-air mata,
membuat langit cerah menjadi mendung, merubah oase menjadi kering. Inna lillahi
wa inna ilahi rajiun.
Laksana lebah yang senantiasa mendatangkan kebaikan, membantu penyerbukan
sebagian tumbuh-tumbuhan, menghisap saripati bunga dan mempersembahkan yang
terbaik yang dia miliki untuk manusia berupa madu-madu yang manis dan
berkhasiat. Hinggap ditempat yang baik-baik dan menghasilkan yang baik-baik.
Kehadirannya ditunggu bunga dan tanaman, madunya dinantikan manusia.
Diantara manusia ada yang menjadi racun dalam hidup.
Mengenalnya adalah mimpi buruk dalam hidup. Bersamanya laksana menenggak piala
indah berisikan racun yang mematikan.
Dirinya adalah torehan tinta kelam yang merubah kertas putih
menjadi hitam legam. Berpisah dengannya merubah lautan yang bergelombang
menjadi badai yang memecah perahu bahkan karang.
Bersamanya adalah potongan dari denyut nadi kehidupan yang
dipenuhi dengan onak-onak yang menikam perih dalam kulit. Sungguh ia bagaikan
srigala berbulu domba, musang berbulu ayam, zahirnya tampak bagaikan lebah yang
selalu memberi madu, tetapi dalamnya adalah kalajengking berbisa dan mematikan.
Licin bagaikan belut, penuh dengan tipu muslihat, tidak
pernah berhenti untuk menciptakan makar dan api permusuhan dengan setiap orang
yang mengenalnya. Dusta menjadi tabiat, dengki menjadi sifat, dendam menjadi
kain pelekat. Ahli beretorika, hebat dalam berdebat, handal dalam memukau lawan
bicara, jago dalam meyakinkan manusia. Sekali mendengar anda akan terpukau dan
menganggukan kepala, namun jika anda telusuri akan ketahuan belangnya” bahwa
dia adalah Dajjal bermata dua.
Perumpamaannya seperti dukun ataupun peramal yang bekerja
sama dengan syaitan guna meracik satu kebenaran dengan seribu kedustaan. Ahli
dalam mengadu domba dan memecah belah. Mengabdikan hidup hanya untuk mencari
musuh dan lawan sebanyak-banyaknya.
Menyebutkan dirinya membuat orang menutup telinga dan menjauh
karena jijik dengan perangainya. Semboyan hidupnya” hari ini si fulan jadi
musuhku besok siapa lagi”?
Kepergiannya dinantikan orang banyak, hilangnya merubah awan
gelap menjadi cerah. Membuat tawa dan senyum manusia mengembang, beban derita
mereka menghilang, duka nestapa mereka lenyap.
Semoga anda dan kita semua terpelihara dari kejahatan syaitan
dari jenis manusia yang seperti ini. Wallahul musta’an.
Abu Fairuz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar